KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKOLAH

 KOMUNITAS PRAKTISI

(Lokakarya 2 Guru penggerak Kab. Deli Serdang)







Komunitas praktisi merupakan kumpulan orang -orang yang mempunyai kepedulian dan kemasan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin nmelakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin. Dalam lokakarya 2 guru penggerak Kabupaten Deli Serdang ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk membentuk komunitas praktisi yaitu dimulai dari merintis, menumbuhkan dan tahap merawat keberlanjutan. Ini merupakan hal yang menarik untuk diterapkan di sekolah. Banyaknya permasalah dalam dunia pendidikan di Indonesia memerlukan peran dari komunitas praktisi yang beranggotakan guru dan juga dukungan dari warga sekolah serta pihak - pihak yang berkepentingan. 

Guru penggerak diharapkan bisa membentuk komunitas praktisi di sekolah masing - masing dengan mengidentifikasi rekan guru yang memiliki kegelisaan dan kepedulian  yang sama terhadap permasalahan yang ada di sekolah. Banyak permasalahan di sekolah yang tidak bisa diselesaikan jika hanya dilakukan perseorangan, masalah jadi mengambang dan tak pernah ada jalan keluarnya. Dengan membentuk komunitas praktisi akan lebih mudah untuk menyelesaikan permasalahan, kolaborasi  antar guru dan pihak sekolah bisa terjalin dengan harmonis. 

Untuk membentuk komunitas praktisi ini diperlukan rasa kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan belajar siswa dan yang terpenting adalah komitmen untuk tetap melaskanakannya. Komunitas praktisi adalah  salah satu alternatif yang tepat untuk diterapkan di sekolah dan merupakan wadah bagi guru untuk bisa mengambil peran dan memberikan kontribusi  dalam memperlancar proses pembelajaran. 

Adapun tujuan dibentuknya komunitas praktisi bagi guru adalah :

  1. Untuk berbagi informasi yang berkaitan dengan masalah dan pertanyaan tentang praktik pengajaran dan pembelajaran.
  2. Agar bisa saling mendukung melalui interaksi dn kolaborasi sesama guru sehingga dapat memulai dan mempertahankan praktik yang baik.
  3. Saling menyebarkan capaian anggota melalui diskusi dan berbagi.
  4. Mengintegtasikan pembelajaran yang didapatkan dengan pekerjaan sehari -hari.
Dalam membentuk komunitas praktisi ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adanya kesamaan hal yang dianggap penting oleh anggota komunitas. Komunitas itu sendiri memiliki nama yang mewakili tujuan dari komunitas tersebut. Dan yang tak kalah pentingnya adalah pengembangan pengetahuan dan dibagikan kepada anggota sebagai hasil dari kegiatan yang dilakukan. Kegiatan harus terus berlanjut sehingga komunitas dapat tetap eksis dan memberi kontribusi yang berarti bagi anggotanya.

Contoh aktivitas di komunitas praktisi
  1. Berbagi masalah dan mengembangkan cara mencari solusi
  2. Berbagi pengalaman menjalankan praktik 
  3. Mendokumentasikan kegiatan dan produk dari anggotanya.
  4. Merumuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah
  5. Merefleksikan tindakan yang sudah diambil untuk melakukan perbaikan
  6. mempublikasikan hasil kegiatan

Untuk membentuk komunitas praktisi di sekolah bukanlah hal yang sulit dilakukan, cukup dengan dua atua tiga orang guru saja sudah bisa membentuk komunitas praktisi. Seiring dengan berjalannya waktu dan hasil yang dicapai dapat dilihat dan dirasakan oleh sekolah otomatis rekan -rekan guru lainpunakan bergabung. Selamat membentuk komunitas praktisi di sekolah. 


Komentar

  1. Mantap Bu... Bercerita tentang komunitas praktisi yg siap dipraktekkan di sekolah....🙋🙋

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Modul 2.1.a.6 Pembelajaran Berdiferensiasi