Jurnal Monolog Pengambilan Keputusan Pemimpin Pembelajaran
https://saparinawaty.blogspot.com/
Selama mengikuti pendidikan guru penggerak benyak pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari modul - modul yang ada. Semua materi modul sangat menarik yang disajikan dalam LMS, mulai dari filososfi Ki Hajar Dewantara sampai pada pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran. Bagaimana saya akan menerapkan atau mentransfer pengetahuan yang saya peroleh di lingkungan sekolah saya?. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengadakan sosialisai dengan kepala sekolah, rekan guru, murid dan juga lingkungan sekitar sekolah. Terutama dengan rekan guru, sejauh ini saya memang sudah membagi pengetahuan yang saya peroleh dari pendidikan guru penggerak ini terutama pembelajaran yang berpihak pada murid, banyak rekan guru yang tertarik dan mulai menerapkannya dalam proses pembelajarannya. Begitu juga dengan coaching yangsangat berperan penting untuk kelancaran proses pembelajaran di kelas, dan bisa menyelesaikan permasalahan murid sekaligus menggali potensi yang dimilki murid. Untuk mengatasi dilema etika yang sering dihadapi guru dalam proses pembelajaran, saya sudah mulai menerapkannya dalam menghadapi situasi dilema etika yang saya hadapi sendiri. Yang petma saya lakukan adalah dengan memahami jenis paradigma dilema etika yaitu :
1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth and loyalty)
4. Jangka panjang lawan jangka pendek (Short term vs long term)
Dengan mengetahui paradigma - paradigma tersebut kita dapat menganalisis dilema etika yang sedang kita hadapi, dan kita bisa menerapkan prinsip pengambilan keputusan mana yang akan kita pakai dalam pengambilan keputusan. Ada tiga prinsip yang dikenal dalamp pengambilan keputusan yaitu:
1. Berpikir berbasis akhir (Ends based thinking)
2. Berpikir berbasis peraturan (Rue based thinking)
3. Berpikir berbasis rasa peduli (Care based thinking)
Selama ini ketika menghadapi situasi dilema etika saya hanya menerapkan apa yang sesuai dengan nilai - nilai kebenaran yang saya yakini dan untuk kebaikan orang banyak tanpa memperhitungkan adanya korban dari keputusan yang saya ambil. Setelah saya mempelajari modul ini baru saya paham bahwa ada beberapa prinsip yang bisa kita terapkan dalam pengambilan keputusan tanpa merugikan pihak manapun. Selain paradigma dilema etika dan prinsip - prisip pengambilan keputusan ada 9 langkah yang harus kita terapkan dalam pengambilan dan pengujian keputusan yang kita ambil. Kesembilan langkah tersebut adalah :
1) Mengenali bahwa ada nilai - nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2) Menetukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3) Kumpulkan fakta - fakta yang relevan dengan situasi ini
4) Pengujian Bear atau salah
5)Pengujian paradigma benar lawan benar
6) Melakukan prinsip resolusi
7) Ivestigasinpsi trilemma
8) Buat Keputusan
9) Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Dengan mengikuti sembilan langkah tersebut, kita aakan dapat mengatasi situasi dilema etika dan membuat keputuasan yang bertanggung jawab. Kapan saya akan menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpi pembelajaran di sekolah? Berhubung minggu ini, saya dan rekan guru masih sibuk mengisi e-raport kelas IX, saya akan menerapkannya mulai hari Senin tanggal 11 April 2021sampai seterusnya. Sebagai ketua MGMP Sub Rayon, saya juga akan mensosialisasikannya dengan guru - guru pada pertemuan MGMP dan siap membantu rekan guru anggota MGMP dalam menyelesaikan situasi dilema etika yang sedang mereka hadapi dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan. Tata usaha dan kepala sekolah saya sudah mulai berbagi pengetahuan walaupun belum maksimal karena masih sebatas bincang-bincang dan mendapat respon yang positif. Untuk kedepannya saya akan terlibat untuk membimbing rekan guru di sekolah yang sedang menghadapi dilema etika dan kesulitan unntuk mengambil keputusan . Sedangkan untuk murid,saya akan menerapkannya ketika pembelajaran tatap muka sudah dimulai.
Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru dan semua warga sekolah sangat saya butuhkan, agar rencana saya menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang saya dapat dari pendidikan guru penggerak dapat terlaksana dengan baik. Disamping dukungan dari semua warga sekolah, saya juga akan meningkatkan kerjasa dengan semua pihak termasuk lingkungan sekitar sekolah dalam penerapannya, karena tanpa kerjasama yang baik, akan sulit untuk menerapkannya. Selama pendidikan guru penggerak saya akan didampingi oleh kepala sekolah, PDP dan juga fasilitator , apabila saya menghadapi kendala dalam penerapannya, saya akan berdiskusi dengan mereka tentang langkah apa yang saya ambil menghadapi kendali tersebut. Bukan tidak mungkin saya dihadapkan dengan dilema etika, yang masih belum bisa terpecahkan dengan menerapkan langkah - langkah pengambilan keputusan. Harapan saya, semoga pembelajaran tatap muka segera diberlakukan agar saya bisa membagi dan menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang saya dapatkan dengan efektif dan bisa merasakan perubahan yang terjadi di sekolah.
Saparinawati
SMP Negeri 1 Pagar Merbau
Komentar
Posting Komentar