Refleksi Modul 2.1.a.6 Pembelajaran Berdiferensiasi

 

                                   

       


MODUL 2.1.a.6 REFLEKSI TERBIMBING


Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya lebih memperhatikan perbedaan yang ada pada diri setiap murid.  Hal tersebut sejalan dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi atau kodrat alam yang berbeda  beda dan tugas guru adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak sehingga dapat mencapai titik kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam pembelajaran berdiferensial memfokuskan akan perbedaan yang dimiliki setiap murid. Sebenarnya, pembelajaran berdiferensial sudah bukan hal baru bagi dunia Pendidikan kita, dalam kegiatan proses pembelajaran kita juga sering mengamati perbedaan kemampuan yang dimiliki murid. Tetap selama ini guru lebih focus kepada konten yang harus dikuasai murid sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru sering menghadapi murid yang memiliki minat belajar yang rendah, sehingga menimbulkan permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas. Selama ini ketika menghadapi murid yang bermasalah, kita bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) ataupun memanggil orang tuanya ke sekolah untuk menyelesaikan permasalahan murid dalam belajar. Dan cara ini hanya menghasilkan murid yang belajar dalam suasana terpaksa mungkin karena takut dengan orang tuanya dan factor lainnya. Pembelajaran yang menyenangkan adalah impian setiap guru dan murid dan itu bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi.

Setelah mempelajari pembelajaran berdiferensiasi, saya  menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan murid – murid saya di kelas. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses siklus untuk mencari tahu tentang respon murid dalam menerima pelajaran. Jadi guru Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah ataun di kelas saya akan melakukan langkah – langkah berikut :

1. Membuat pemetaan tingkat kesiapan belajar siswa, menggali minat siswa dengan mengisi kuisioner dan berusaha untuk memperoleh pengetahuan mengenai profil belajar murid.

2. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  yang menunjang terciptanya pembelajaran berdiferensiasi yaitu bagaimana kegiatan  pembelajaran yang lebih memperhatikan kebutuhan belajar murid dan bersifat dinamis, evaluasi belajar yang sesuai dengan kemampuan murid (tidak menyamaratakan kemampuan belajar)  bersifat bekelanjutan , dan membuat pemebelajaran yang memerdekakan siswa dengan membuat lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi murid.

3. Mengembangkan kebiasaan dan keterampilan  pembelajaran berdiferensial, seperti membantu siswa meningkatkan kesadarannya akan kemampuan ataupun kelebihan yang dimiliknya dengan menerapkan berbagai macam pendekatan  sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan warga sekolah untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi.

5. Berusaha memperoleh dukungan dari  pemangku kepentingan.

Kesimpulannya adalah Untuk mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi guru memang harus melakukan perubahan dengan lebih memperhatikan kebutuhan dasar murid dengan penuh kesadaran dan perencanaan. Guru  harus berpikir dengan cara yang berbeda mengenai belajar dan mengajar dan proaktif menciptakan berbagai macam cara untuk mencapai keberhasilan belajar murid.



Komentar